Entri Populer

Minggu, 09 Desember 2012

belajar


Sebuah catatan atas perkataan ngawur dari Hasyim Muzadi dan Gus Sholah

21 04 2009
new1a

Sebuah catatan atas perkataan ngawur dari Hasyim Muzadi dan Gus Sholah tentang Fenomena Ponari


Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty
Fenomena Ponari benar-benar membuat gempar bangsa ini, tak pelak semua elemenpun memperlihatkan reaksinya, orang yang tidak perduli atau melalaikan agamanya orang yang paling pertama terseret ke kelamnya kesyirikan di fenomena Ponari, sebagian para  pebisnis dan ahli dunia orang yang terdepan meraup keuntungan di fenomena Ponari walaupun aqidah ummat menjadi taruhan dan elemen yang lainya dari bangsa inipun berkomentar sesuai dengan latar belakang kehidupan dan pendidikan masing-masing tak ketinggalan orang yang ditokohkan Hasyim Muzadi dan Gus Sholeh pun berkomentar dengan komentar ngawur tentang fenomena Ponari, tulisan sederhana ini sebuah nasehat dan upaya membendung dampak dari perkataan mereka berdua dan perkataan yang semisal mereka, karena tidak menutup kemungkinan ada yang mengambil perkataan mereka berdua atau yang semisal dengan perkataan mereka,  dan menyakini sebagai kebenaran dan mengamalkannya.




Menyapa Para Dukun dan Tukang Sihir di Indonesia

21 04 2009
new1a

( sebuah perlawanan atas kesombongan dan upaya penyesatan aqidah ummat oleh para dukun dan tukang sihir )



Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty
Dukun kampung dukun DKI
Hingga dukun gunung merapi
Bikin sesat ummat dinegeri
Kemungkaran yang harus diingkari
Ku bawakan Hadist Nabi
Untuk diamalkan sehari-hari

Dari Abu Said Al-Khudry Radiyalallahu ‘Anhu
berkata, Bahwasanya Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassam
bersabda : “Barangsiapa diantara kalian melihat
kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya,
apabila tidak mampu maka dengan lisannya,
apabila tidak mampu maka dengan hatinya
demikian itu selemah-lemah iman “ ( HR. Muslim )

Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan :
” Wajib bagi seorang penuntut ilmu untuk
memperhatikan permasalahan ini (bahaya
dukun dan tukang sihir)  dan supaya kalian
memperingatkan dari bahaya mereka,
mengingkarinya, karena kebanyakan
manusia  tersamar dari pengetahuan
tentang masalah ini dan tertipu oleh mereka
(Iaanatul Mustafid, Syaikh Sholeh Al-Fauzan,
jilid 1 hal 376)

Ku hadirkan nama-nama dukun dinegeri
Memperingatkan ummat agar berhati-hati
Dari kesesatan si dukun keji
Kekejiannya banyak sekali

Ki Gendeng Pamungkas

Pertemuan dukun Voodoo diikuti
Dengan bangga diwawancarai
Aku seorang dukun kata beliau sendiri
Yang mengikuti pertemuan dukun sedunia ini
Dasar Ki Gendeng ngga tahu diri
Kekafiran dijadikan kebanggaan diri

Kubawakan perkataan Mufti
Salah seorang ulama Saudi
Berkata Syaikh Ibnu Baaz Rahimahulah :
(Setelah menyebutkan beberapa hadist)
“Sebagaimana di dalam hadits ini sebagai
dalil atas kafirnya dukun dan tukang shir
dikarenakan keduanya mengaku mengetahui
perkara yang ghaib, yang demikian itu perbuatan
kekafiran dikarenakan keduanya tidak bisa
mendapatkan yang mereka inginkan kecuali dengan
Melayani jin dan beribadah kepadanya dari selain
Allah, yang demikian itu merupakan perbuatan
kekufuran dan syirik kepada Allah Subhanah,
dan jika membenarkan mereka mengetahui perkara
yang ghaib maka hukumnya seperti mereka (Kafir) “
(Hukmu Sihri wal Kaahanah wa ma yata’alaq biha,
Syaikh Ibnu Baaz : 7-8 )




Pujian Para Ulama Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

18 03 2009
new1a

Penulis : Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

Keharuman nama beliau tidak hanya diakui oleh sahabat dan murid-murid beliau. Bahkan sebagian seteru beliau juga memberikan sanjungan tidak hanya berkaitan dengan keilmuan beliau tapi juga pribadinya.
Di antara mereka adalah Al-Qadhi Ibnu Makhluf yang juga lawan beliau, sebagaimana telah dinukil sebelumnya.
Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahullahu, seorang ulama yang ahli dalam dua mazhab; Maliki dan Syafi’i, menceritakan pengalamannya ketika berkumpul dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu: “Saya lihat dirinya, dalil itu seolah-olah ada di depan matanya. Dia ambil mana yang dia mau dan dia tinggalkan mana yang dikehendakinya.”
Ibnu Az-Zamlakani rahimahullahu, juga mengatakan: “Terkumpul pada dirinya (Ibnu Taimiyah) syarat-syarat seorang mujtahid secara sempurna. Dia mempunyai andil besar dalam karya-karya bermutu, ungkapannya yang bernas dan sistematis.”
Secara khusus, beliau memberi pujian terhadap karya Syaikhul Islam yang berjudul Raf’ul Malam ‘an A’immatil A’lam. Kata beliau: “(Ini) adalah karya tulis Asy-Syaikh Al-Imam, Al-‘Alim Al-‘Allamah, tidak ada tandingannya, hafizh mujtahid, tokoh zahid ahli ibadah, teladan, imam para imam, panutan umat, keagungan ulama, pewaris para Nabi, barakah Islam, hujjatul Islam, pemberantas bid’ah, menghidupkan sunnah. Bagian dari anugerah besar yang Allah k berikan kepada kita, yang dengannya tegaklah hujjah terhadap musuh-musuh-Nya.”
Lalu beliau menulis beberapa bait memuji Syaikhul Islam:
Baca entri selengkapnya »




Pandangan Syaikhul Islam dalam Masalah Uluhiyah

18 03 2009
new1a

Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak

Ibadah merupakan hikmah diciptakannya jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)
Karena demikian pentingnya masalah ini maka dakwah semua rasul adalah dakwah kepada tauhid uluhiyah menyeru manusia untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengingkari sesembahan yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut.” (An-Nahl: 36)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Tidaklah Kami utus seorang rasulpun sebelum engkau kecuali Kami wahyukan kepada-Nya bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Aku maka beribadahlah kalian kepada-Ku.” (Al-Anbiya’: 25)
Asy-Syaikh Sulaiman berkata: “Tauhid uluhiyah adalah kewajiban yang pertama dan terakhir dalam agama ini, batin dan lahirnya. Tauhid uluhiyah1 adalah awal dakwah para rasul.” (lihat Taisirul ‘Azizil Hamid, hal. 22)
Karena masalah uluhiyah ini adalah permasalahan yang paling penting maka para ulama Ahlus Sunnah banyak membahas permasalahan ini. Bahkan merupakan satu ciri dakwah Ahlus Sunnah adalah dakwah kepada tauhid uluhiyah.
Di antara sekian ulama Ahlus Sunnah yang banyak membahas permasalahan ini adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu. Dalam tulisan ini kami akan sebutkan sebagian kecil pandangan-pandangan beliau tentang masalah uluhiyah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Menciptakan Kita untuk Beribadah kepada-Nya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

‘Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku’.” (Adz-Dzariyat: 56) [Lihat Majmu’ Fatawa, 1/4]
Baca entri selengkapnya »




Tuduhan dan Kedustaan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

17 03 2009
new1a

Penulis : Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

Syaikhul Islam pernah mengungkapkan: “Di antara Sunnatullah yang ada, apabila Dia ingin menampakkan dien-Nya, maka Dia munculkan pula orang yang akan menentang ajaran dien-Nya. Lalu Dia membenarkan al-haq itu dengan firman-firman-Nya, dan Dia melontarkan yang haq kepada yang batil (lalu yang haq itu menghancurkannya), maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.”
Seteru Syaikhul Islam rahimahullahu sangat banyak. Mulai dari yang sezaman dengan beliau hingga zaman kita ini. Umumnya mereka adalah musuh-musuh aqidah salafus shalih. Sebab itulah, kebanyakan mereka menyerang beliau dalam masalah aqidah, berlanjut kepada hal-hal yang terkait, seperti metode penerimaan ilmu (talaqqi) dan penggunaan dalil (istidlal).
Sehingga untuk memilah lawan-lawan beliau menjadi beberapa bagian cukup sulit. Sebagai contoh, mereka yang terang-terangan memusuhi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dari kalangan ahli fiqih justru memiliki keyakinan aqidah Asy’ariyah. Sementara itu banyak di kalangan tokoh Asy’ariyah berpahaman tarekat Sufiyah. Bahkan cukup banyak pula mereka yang berpegang pada ajaran filsafat.
Yang jelas, di manapun dan kapanpun, ahlul batil senantiasa bersatu padu mengarahkan serangannya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hingga saat ini.
Salah seorang murid beliau, Al-Imam Abu Hafsh Al-Bazzar rahimahullahu (wafat 749 H), dengan ungkapan yang sangat mengesankan berkata:
“Ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu senantiasa meraih dunia dengan (memanfaatkan) ajaran dien ini. Mereka saling dukung dan membantu satu sama lain di dalam memusuhi beliau. Bahkan selalu mencurahkan segenap daya upaya mereka untuk melenyapkan Syaikhul Islam. Tidak segan-segan mereka menyerang beliau dengan kedustaan yang nyata, menisbahkan kepada beliau hal-hal yang tidak pernah beliau nukil dan tidak pernah beliau ucapkan, bahkan tidak pula ditemukan dalam tulisan dan fatwa beliau, atau di majelis ilmu yang beliau adakan. Apakah kamu kira mereka tidak tahu bahwa mereka akan ditanya dan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang semua itu?

Baca entri selengkapnya »




Sumbangsih Ibnu Taimiyah Terhadap Islam

17 03 2009
new1a

Penulis : Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, pembaru agung itu telah wafat berabad-abad yang lalu di dalam penjara Damaskus, sesudah melakukan jihad panjang di dalam hidupnya. Melalui pena dan lisannya yang tajam berisi, beliau runtuhkan sendi-sendi kesesatan ahli bid’ah dan ahli ahwa’ dari kalangan ahli filsafat, ahli kalam, kaum tarekat Sufiyah, Syi’ah Rafidhah, Nushairiyah, kaum salibis maupun Yahudi serta yang lainnya.
Zaman Syaikhul Islam hidup adalah zaman di mana tersebar berbagai kebid’ahan dan kesesatan, kejahilan, dan taklid buta. Ditambah lagi, negara-negara Islam saat itu dalam bahaya besar yang mengancam, yaitu bangsa Tartar yang mulai menyerang pelbagai wilayah Timur Tengah.
Dalam kondisi seperti inilah Syaikhul Islam senantiasa berdiri tegar menghadang laju musuh-musuh Islam, baik dari kalangan ahli bid’ah maupun orang-orang kafir. Beliau berpindah dari satu majelis ke majelis lainnya, dari satu medan perang ke kancah pertempuran lainnya. Beliau berjuang, memerintahkan kebaikan, mencegah kemungkaran, memberi nasihat, menjelaskan dan membongkar berbagai kesesatan firqah-firqah sesat serta berusaha mengembalikan kaum muslimin kepada ajaran Islam yang murni.
Syaikhul Islam rahimahullahu telah meninggalkan warisan yang tak ternilai harganya. Bahkan ini merupakan salah satu rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan memelihara peninggalan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Betapa banyak warisan-warisan ilmiah para ulama besar masih tersimpan sebagai manuskrip. Belum dapat dipetik faedahnya oleh kaum muslimin, bahkan sebagiannya hilang atau mungkin tersimpan di perpustakaan-perpustakaan besar di seluruh dunia. Wallahul musta’an.
Beliau adalah pelopor setiap kebangkitan umat Islam di belahan bumi manapun. Umat yang terbimbing menuju jalan yang lurus tentu tidak akan lupa jasa besar beliau dalam menjelaskan rambu-rambu dan simbol-simbol Islam yang hampir pudar di bawah tumpukan bid’ah, hawa nafsu, adat istiadat, taklid, kedustaan, dan berbagai kebatilan. Sungguh, warisan Syaikhul Islam bersambung dengan kehidupan umat ini, dan akan terus demikian.
Baca entri selengkapnya »




Sang Bulan Purnama SYAIKHUL ISLAM

17 03 2009
new1a

Penulis : Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin

Generasi terbaik umat ini adalah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah sebaik-baik manusia. Lantas disusul generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya. Tiga kurun ini merupakan kurun terbaik dari umat ini. Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
Mereka adalah orang-orang yang paling baik, paling selamat dan paling mengetahui dalam memahami Islam. Mereka adalah para pendahulu yang memiliki keshalihan yang tertinggi (as-salafu ash-shalih).
Karenanya, sudah merupakan kemestian bila menghendaki pemahaman dan pengamalan Islam yang benar merujuk kepada mereka (as-salafu ash-shalih). Mereka adalah orang-orang yang telah mendapat keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mereka pun ridha kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100)
Baca entri selengkapnya »







Ikuti

Get every new post delivered to your Inbox.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar